Sholeh artinya baik. Anak sholeh berarti anak yang baik. Sifat dan karakter anak yang sholeh dan sholehah antara lain:
- Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
- Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
- Menjaga solat dan ibadah lainnya.
- Berbakti kepada orang tua.
- Cinta terhadap ilmu
Satu bukti keimanan seseorang selain taqwa kepada Allah SWT yaitu kejujuran. Karena setiap orang mukmin/beriman pasti jujur. Jika tidak jujug, maka keimanannya sedang terserang penyakit kemunafikan.
Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah : “apakah smungkin seorang mukmin itu kikir?” Rasulullah menjawab : ”mungkin saja.”
Sahabat bertanya lagi : “apakah mungkin seorang mukmin bersifat pengecut?” Rasulullah menjawab: “Mungkin saja.”
Sahabat bertanya lagi : “apakah mungkin seorang mukmin berdusta?” Rasulullah menjawab :”Tidak” (HR. Imam Malik dalam kitab Al Muwaththo’)
Hadist di atas menegaskan bahwa seorang mukmin tidak mungkin melakukan kebohongan. Kejujuran adalah pangkal semua perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan yang baik kecuali kejujuranlah yang mendasarinya.
A. Orang Jujur Disayang Allah
Ada 3 jenis kejujuran:
Pertama, jujur kepada Allah; contohnya adalah menaati perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya
Kedua, jujur kepada diri sendiri; contohnya adalah berperilaku sesuai dengan bisikan hati. Siakp jujur harus dibiasakan, karena kejujuran dapat meningkatkan prestasi dan rasa percaya diri.
Ketiga, jujur kepada orang lain; contohnya adalah menepati janji
Jujur berarti benar. Perilaku jujur adalah mengatakan hal yang sebenarnya dan melakukan sesuatu sesuai dengan kenyataan, tidak ditambah-tambah atau dikurangi. Orang yang jujur percaya bahwa Allah melihat semua perilaku dan ucapannya.
Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar!” (QS. Al-Ahzab:70)
Rasulullah bersabda:
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata; Rasulullah SAW bersabda
“hendaklah kalian selalu berbuat jujur, karena kejujuran akan membawa kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seseorang selalu berbuat jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang berbuat kejahatan dan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong).
Makna yang terkandung dari ayat dan hadist di atas adalah bahwa Allah memerintahkan kepada kita untuk selalu berkata yang benar. Tidak termasuk orang yang beriman jika kita berkata bohong. Tidak disebut orang bertakwa jika selalu berbuat curang. Sebab orang yang berbohong dan berbuat curang tidak yakin jika Allah mengetahui kebohongan dan kecurangannya.
Berbagai manfaat berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Perilaku jujur menjadikan diri lebih tenang dan tidak was-was.
- Mendapatkan empati dan simpati dari orang lain.
- Mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
- Terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh Allah.
- Menjadikan pribadi yang tanggung jawab, amanah, dan dapat dipercaya.
- Terhindar dari sifat munafik.
- Mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah.
- Semakin mendekatkan diri pada pintu surga.
- Menimbulkan sikap optimis dalm menjalani kehidupan di dunia.
B. Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru
Manusia tidak dapat hidup sendirian. Kita membutuhkan bantuan orang lain. Olah karenanya kita harus saling menghormati. Sikap hormat kepada semua orang, saudara, tetangga, teman guru dan orang tua kita.
Siapa orang yang harus paling kita hormati?. Orang yang banyak jasanya kepada kita harus kita hormati. Mereka adalah orang tua kita, guru dan anggota keluarga kita.
Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil: janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah solat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang”. (QS. Al-Baqarah/2:83)
1. Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua
Ayah dan Ibu merupakan orang yang pertama berjasa kepada kita. Ibu mengandung kita selama lebih dari sembilan bulan dengan penuh kepayahan. Setelah lahir, Ibu merawat dan mengasuh kita dengan penuh kasih sayang. Demikian juga Ayah yang tiada lelah bekerja setiap hari untuk menafkahi kita.
Ayah dan Ibu adalah orang pertama yang harus kita hormati. Semua nasihatnya harus kita patuhi. Seorang anak tidak boleh membangkang kepada orang tua atau bersikap tidak sopan kepada mereka. Ana yang membangkang kepada orang tua disebut anak durhaka. Durhaka kepada orang tua hukumnya dosa besar.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan allah tergantung kepada kemurkaan kedua orang tua.” (HR.Tirmizi)
Untuk menghormati orang tua dapat dilakukan dengan cara; menyayangi keduanya, mendo’akan, mendengarkan nasihatnya dan membatu sesuai dengan kemampuan kita. Demikian halnya jika orang tua kita sudah meninggal dunia, yang dapat kita lakukan utuk menghaormati mereka adalah dengan mendo’akan mereka.
2. Hormat dan Patuh Kepada Guru
Guru merupakan pengganti orang tua di sekolah. Banyak hal yang dapt kita peroleh dari guru, terutama mendapat ilmu pengetahuan dan keteladanan. Guru telah mengajari kita dan membimbing kita beribadah, membaca al Qur’an, berbahasa dengan baik, berhitung, bergaul, mengenal lingkungan alam, mengenal seni dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bersikap setia, hormat dan patuh kepada mereka.
Contoh sikap hormat kepada guru antara lain:
- Berbicara dengan sikap santun
- Berbahasa yang baik dan benar
- Rendah hati tidak sombong
- Tidak meras lebih pintar
- Mengucapkan salam ketika bertemu serta bersikap ramah
- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
C. Indahnya Saling Menghormati
Tasamuh secara bahasa artinya tenggang rasa. Menurut istilah Tasamuh adalah saling menghormati dan saling menghargai antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia tidak dapat hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (makhluk sosial). Oleh karena saling membutuhkan maka kita harus menjaga hubungan antar sesama dengan cara saling menghormati.
Rasulullah SAW bersabda:
“Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara”. (HR. Muslim)
Dalam hadis tersebut Rasulullah menyerukan pentingnya hidup berdampingan secara rukun seperti saudara. Dengan sikap tasamuh/hormat-menghormati maka kita akan memiliki banyak teman dan saudara. Sikap tasamuh antara lain dapat kita lakukan terhadap:
a. Terhadap teman; tidak pilih kasih, tidak membeda-bedakan pangkat, jabatan dan kekayaan.
b. Terhadap sesma orang Islam;
Rasulullah bersabda:
“kamu akan melihat orang-orang beriman saling menyayangi, saling mencintai, saling mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu bagian anggota tubuh sakit, maka bagian yang lain akan merasakannya dengan tidak dapat tidur dan badan panas.” (HR. Bukhari Muslim)
c. Terhadap Non-Muslim
Islam adalah sebaik-baik umat yang diciptakan oleh Allah. Untuk itu dalam pergaulan kita hendaknya bersikap sesuai dengan tuntunan agama agar bisa menjadi contoh bagi umat agama lain. Terhadap orang yang berbeda keyakinan kita harus tetap saling menghormati. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Kafiruun:
“untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”. (QS. Al-Kafiruun/109:6)
Secara garis besar fungsi Tasamuh/tenggang rasa atau saling menghormati adalah:
- Menjadikan kita banyak saudara
- Urusan yang dihadapi akan menjadi lebih mudah
- Kesulitan yang dihadapi akan teratasi
- Suasana dengan teman menjadi akrab layaknya sebuah keluarga.