Estoronesia: PENGERTIAN PTK DAN DASAR TEORITIK

Minggu, 23 Desember 2012

PENGERTIAN PTK DAN DASAR TEORITIK

PENGERTIAN PTK


Secara sederhana PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru/calon guru yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi dan situasi pembelajaran.

Definisi lain menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian tentang, untuk dan oleh masyarakat dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dan kelompok sasaran. Selain itu PTK juga diartikan sebagai salah satu strategi penyelesaian masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan menyelesaikan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama lain dengan melengkapi fakta-fakta dan mengembangkan kemampuan analisis. 

Dalam praktiknya, penelitian tindakan kelas menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian. Hal ini merupakam suatu upaya menyelesaikan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Secara sadar pihak yang terlibat (calon guru, guru, dosen, widyaiswara, instruktur, kepala sekolah dan warga masyarakat) mencoba merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang diperhitungkan dapat menyelesaikan masalah atau memperbaiki situasi dan diperkirakan secara cermat mengamati pelaksnaannya untuk memahami tingkat keberhasilannya.

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklus (berdaur) oleh guru/calon guru di dalam kelas. Dikatakan demikian karena proses PTK dimulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi peningkatan proses pembelajaran.



DASAR TEORITIK

1. KARAKTERISTIK PTK
PTK mempunyai ciri khas yang dapat membedakan dengan jenis penelitian lain. Sesuai dengan namanya penelitian tindakan kelas memiliki ciri sebagai berikut:
a. Masalah yang diteliti berupa masalah praktik pembelajaran sehari-hari di kelas yang dihadapi guru/calon guru, termasuk bagaiman membelajarkan siswa dengan pendekatan kontekstual, bagaimana mengembangkan kecakapan hidup siswa, bagaimana mengembangkan kompetensi siswa berdasarkan KTSP.
b. Diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk memecahka masalah tersebut dalam rangka memperbaiki/meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
c. Terdapat perbedaan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan PTK.
d. Guru sendiri yang berperan sebagai peneliti, baik secara perorangan maupun kelompok. Pihak lain seperti calon guru, kepala sekolah, pengawas atau dosen dapat bertindak secara kolaboratif sebagai mitra peneliti. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ciri khas PTK berfokus pada masalah praktis masalah pembelajaran di kelas, adanya tindakan untuk memperbaiki proses, dan menekankan pada peningkatan keprofesionalan guru.
Berikut dideskripsilan karakteristik lain PTK:
a. PTK bersifat situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, misalnya di kelas pada suatu sekolah dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks tersebut. Masalahnya diangkat dari proses pembelajaran keseharian yang benar-benar dirasakan oleh guru dan/atau siswanya(Depdikbud,1999:8). Kemudian diupayakan penyelesaiannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa, profesi guru dan sekolahnya dengan jalan merefleksi diri sebagai praktisi dalam pelaksanaan penuh keseharian tugas-tugasnya sebagai peneliti praksisnya sendiri secara sistematis.
b. PTK merupakan upaya kolaboratif antara guru/calon guru dan siswa-siswanya, yaitu suatu kerjasama dengan perspektif yang berbeda. Misalnya, bagi guru untuk peningkatan keprofesionalannya dan bagi siswa untuk peningkatan prestasi belajarnya. Bisa juga antara guru dan kepala sekolah. Dengan sendirinya kerjasama kolaboratif ini juga bersifat partisipatori karena setiap anggota tim mengabil bagian secara langsung dalam pelaksanaan PTK dari tahap awal sampai akhir (Depdikbud, 1999:8).
c. PTK bersifat self -evaluatif, yaitu kegiatan modifikasi praktis yang dilakukan secara kontinyu, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan perbaikan dalam praktiknya secara nyata (Depdikbud,1999:8).
d. PTK bersifat luwes dan menyesuaikan. Penyesuaian itu membentuk prosedur yang cocok untuk bekerja di kelas dengan berbagai kendala yang melatar belakangi masalah di sekolah.
e. PTK terutama memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empiris. Ada tidaknya kemajuan di telaah dari proses pembelajaran yang terus berjalan, informasi-informasi yang dikumpulkan, diolah, didiskusikan dan dinilai ketika guru bersama siswanya melakukan suatu tindakan. Perubahan kemajuan diamati dari peristiwa ke peristiwa dan dari waktu ke waktu, bukan sekedar impresionistis-subyektif melainkan dengan melakukan evaluasi formatif.
f. Ketentuan ilmiah dalam penelitian tindakan kelas memang agak longgar karena penelitian tindakan kelas merupakan antitesis dari desain penelitian eksperimental yang sebenarnya. Dengan demikian, sasaran bersifat situasional-spesifik untuk menyelesaikan masalah praktis. Sementara itu subyek penelitiannya terbatas dan tidak representatif. Oleh karena itu, temuan2nya tidak dapat digeneralisasi. Meskipun kendali ubahan pada ubahan bebas tdk ada, namun dlm pengkajian masalah& prosedur pengumpulan data dan pengolahannya tetap dilakukan secermat mungkin secara ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan kampus, khususnya kehidupan kampus Universitas Islam Negeri Malang, dalam keseharianya sangat banyak kebia...