Survey adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk :
1. mempercepat menangkap arti,
2. mendapatkan abstrak,
3. mengetahui ide-ide yang penting,
4. melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut,
5. mendapatkan minat perhatian yang saksama terhadap bacaan,
6. memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih
mudah.
Dengan melakukan survey atau peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian pada saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. Apa yang ditinjau ?
Baca judul: Hal ini membantu untuk memfokuskan pada topik bab.
Baca pendahuluan: Memberikan orientasi dari pengarang mengenai hal-hal penting dalam bab.
Baca kepala judul/sub bab: Memberikan gambaran mengenai kerangka pemikiran.
Perhatikan grafik, diagram: Adanya grafik, diagram dan gambar ditujukan untuk memberikan informasi penting sebagai tambahan atas teks.
Perhatikan alat Bantu baca: Termasuk huruf miring, definisi, pertanyaan di akhir bab yang ditujukan untuk membantu pemahaman dan mengingat.
2. Question
Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala judul/sub bab yang biasanya dicetak tebal. Dan ubah kepala judul tersebut menjadi beberapa pertanyaan.
Tulislah pertanyaan-pertanyaan ini pada suatu kolom dan kolom sisanya untuk jawaban yang diperoleh selama membaca. Misalkan kita membaca buku tentang “Belajar di Universitas” dan kepala judulnya adalah “Gunakan Tempat Belajar yang Sama”. Pertanyaan yang dapat kita munculkan adalah “Mengapa saya harus belajar di tempat yang sama?” dan “Di mana lokasi belajar saya sebaiknya?”
Kita dapat menambah pertanyaan pada waktu membaca. Pertanyaan yang baik akan memberikan pemahaman yang lebih baik pula. Tahap bertanya ini akan menyebabkan pikiran kita terlibat secara akthif dalam proses belajar sehingga akan membantu pemahaman dan mengingat.
3. Read
Dengan membaca, kita mulai mengisi inforfmasi ke dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat pada proses Survey. Bacalah suatu subbab dengan tuntas, jangan pindah ke subbab lain sebelum kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang kita buat pada proses Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan kata-kata sendiri di kertas.
Pada tahap ini konsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting, yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca anda di bagian-bagian yang penting atau yang anda anggap sulit dan percepat kembali pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah anda ketahui.
Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu : (1) jangan membuat catatan-catatan. Ini akan memperlambat anda dalam membaca. Selain itu juga berbahaya, catatan anda itu bisa jadi hanya merupakan kutipan kata-kata penulisnya saja. (2) jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun frase tertentu, bisa jadi setelah anda selesai membaca acap kali ternyata anda salah memilihnya. Kalau memang ada yang menarik atau anda anggap penting cukup beri tanda silang di pinggir halaman dulu. Untuk kemudian nanti dapat dicek kembali.
Kita perlu memisahkan keterangan rinci dan contoh- contoh dari konsep utama. Hal itu ditujukan untuk membantu kita memahami konsep utama.
Proses membaca ini terkadang berlangsung sangat lambat terutama bila subbab mengandung informasi yang padat dan kompleks. Subbab seperti ini dapat membuat kita binggung bahkan mengalami frustasi. Bila ini terjadi berfhentilah sejenak, coba temukan mengapa kita menjadi binggung, kita dapat juga mencoba menimbulkan pertanyaan lain.
Kalau upaya ini belum membuahkan hasil, tandai subbab ini, teruskan membaca subbab berikutnya. Kadang-kadang ada masalah yang membuat kita bingung menjadi jelas pada subbab berikutnya.
4. Recite
Setiap selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak. Dan cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. pada kesempatan itu, anda dapat juga membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi.
Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan proses Recite ini kita melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang di baca. Proses ini dilakukan setelah kita menyelesaikan suatu subbab.
Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.
Kita dapat pula melakukan Recite dengan menuliskan butir-butir pemikiran yang penting dalam subbab tersebut. Bila kita menemukan paragraf yang membuat kita sulit untuk dapat melakukan proses ini, bacalah kembali paragraf tersebut.
Berapa lama untuk tahap ini ? anda perlu menyediakan waktu setengah dari waktu untuk membaca. Hal ini bukan merupakan pemborosan waktu, melainkan memang diperlukan untuk tahap ini. Justru pembaca yang hanya membaca sekadar membaca itu memboroskan waktu.
5. Review
Daya ingat kita terbatas. Sekalipun dalam waktu membaca 85% kita menguasai isi bacaan, kemampuan kita dalam 8 jam untuk mengingat detail yang penting tinggal 40%. Dan, dalam tempo 2 minggu pemahaman kita tinggal 20%. Oleh karena itu, janganlah Anda lewatkan langkah terakhir ini: Review.
Review membantu kita untuk menyempurnakan kerangka pemikiran dalam suatu bab dan membangun daya ingat kita untuk bahan pada bab tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain.
Kapan SQ3R dipakai ?
Tidak ada teknik yang cocok untuk semua kondisi. Demikian juga dengan SQ3R, teknik ini tidak cocok untuk buku teks dengan fokus untuk memecahkan masalah, misalkan buku teks matematika. Untuk buku jenis teks ini kita lebih baik memberikan waktu lebih banyak untuk mengerjakan soal-soal. SQ3R merupakan teknik yang tepat untuk memahami buku-buku teks yang memberikan banyak informasi dan mengharuskan kita mempelajarinya secara mendalam.
Dengan teknik SQ3R diharapkan kita dapat memperoleh keuntungan maksimum dari waktu yang diberikan untuk membaca. Teknik ini membantu kita untuk dapat mengetahui kerangka suatu subyek, membantu kita memisahkan konsep utama dengan keterangan rinci dan membantu kita menetapkan sasaran belajar.
Dalam pemakaiannya, proses-proses dalam SQ3R ini dapat memperoleh tekanan yang berbeda tergantung pada kebutuhan kita, misalkan untuk membaca pertama kali suatu bahan sebagai persiapan untuk kuliah, kita perlu menekankan pada proses survey untuk memperoleh gambaran tentang kerangka berpikir. Pengetahuan kita akan kerangka bahan akan sangat membantu kita membuat catatan kuliah di kelas. Bila kita belajar untuk menyiapkan ujian, proses review yang ditekankan sambil menambahkan pertanyaan (Question) sebagai bagian untuk mensimulasikan soal ujian.perlu diingatkan bahwa untuk memakai metode SQ3R, kita perlu latihan. Jangan patah semangat karena waktu yang dibutuhkan lebih banyak. Ingatlah keuntungan berupa pemahaman yang lebih baik yang dapat kita peroleh untuk jangka panjang. Tetaplah memelihara motivasi kita untuk belajar.
Cara membaca yang menyenangkan
Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan.
Di zaman sekarang ini, kelihatannya sebagian besar pelajar kurang memiliki minat membaca, terutama membaca buku pelajaran. Ini diakibatkan oleh karena sebagian pelajar tidak memiliki metode dalam membaca, sehingga pada saat membaca timbul rasa malas, bosan, dan mengatuk. Simak deh tip-tip di bawah ini supaya tercipta suasana membaca yang menyenangkan.
Persiapan Sebelum Membaca
1. Pilihlah waktu yang menurut kita sesuai untuk membaca. Waktu yang sesuai di sini adalah waktu di mana tidak terdapat gangguan, baik dari luar maupun dari dalam diri kita. Waktu yang sesuai disini hanya kita sendiri yang tahu kapan. Namun, sebagain besar orang percaya bahwa waktu yang baik untuk membaca, khususnya buku pelajaran, adalah di pagi hari.
2. Pilihlah tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca, yaitu tempat yang terang, sejuk, bersih, nyaman, tenang dan rapih menurut kita sendiri.
3. Pastikan posisi membaca kita adalah posisi yang benar. Posisi yang benar pada waktu membaca adalah duduk dengan posisi badan tegak, tidak bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dengan mata kita kurang lebih 30cm.
4. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu kita dalam membaca, seperti pensil atau spidol.
5. Ada baiknya sebelum belajar kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing supaya ilmu yang kita dapat bermanfaat.
Berbagai Cara Membaca
Terdapat 3 cara umum membaca di dalam kehidupan sehari-hari dilihat dari apa tujuan proses membaca tersebut.
1. Membaca sebagai hiburan tanpa perlu memeras otak terlalu keras. Bacaan yang mengandung unsur hiburan disini contohnya novel, cerpen, komik, majalah ringan dll.
2. Membaca untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang tujuannya adalah mencari dan memahami ilmu yang terkandung dalam bacaan tersebut.
3. Membaca kritis. Membaca di sini sama dengan membaca untuk mencari ilmu. Namun membaca di sini diikuti oleh proses menelaah isi bacaan tersebut, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan apa itu?, mengapa bisa terjadi?, oleh siapa?, kapan?, di mana? dan bagaimana itu bisa terjadi? Dalam membaca kritis, kita membuat bacaan sebagai lawan yang harus dikalahkan dengan cara mengetahui dan memahami seluruh isinya.
Belajar dengan menggunakan metode membaca kritis akan menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Kita tidak hanya diminta untuk memahami isi bacaan tapi juga diajak berpikir kreatif mengenai isi tersebut. Tertarik dengan membaca kritis? Simak deh aturan main dalam membaca kritis di bawah ini :
a. Melakukan survei isi buku. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah membaca terlebih dahulu bahan bacaan secara sepintas pada bagian-bagian tertentu saja. Tujuannya adalah mendapatkan gambaran umum mengenai bacaan tersebut. Bagian-bagian yang perlu diperhatikan adalah :
- Paragraf awal, paragaraf akhir dan juga beberapa paragraf di tengah
- Bagian daftar isi, gambar-gambar, tabel dan grafik yang memiliki
gambaran umum mengenai bacaan tersebut.
- Soal-soal yang mungkin terdapat dalam bacaan tersebut.
b. Membuat pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya akan timbul pada saat kita melakukan survei. Jika tidak terdapat pertanyaan, usahakan cari apa yang kita tidak mengerti, minimal ada sebuah kata yang kita tidak tahu artinya dan beri tanda pada bagian-bagian yang tidak dimengerti tersebut.
c. Membaca. Merupakan langkah dominan dalam metode ini. Membaca di sini sebagai langkah untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses survei. Baca dengan teliti dan seksama paragraf demi paragraf, bagian demi bagian untuk menangkap pokok-pokok pikiran dari tiap bagian. Usahakan jangan pindah bagian jika kita belum mengerti dan memahami bagian tersebut.
d. Evaluasi. Merupakan langkah di mana terdapat pertanyaan apakah kita sudah menguasai bahan? Yakinkan bahwa kita sudah memahami bahan bacaan tersebut. Jika belum, coba cari apa yang anda tidak mengerti dan temukan jawabannya.
e. Meninjau ulang. Merupakan langkah terakhir kita dalam membaca kritis. Cobalah kita tutup dulu bukunya, kemudian pikirkan apa yang sudah didapat dari bacaan tersebut. Tuliskan hasil pikiran tersebut dalam secarik kertas, dan bandingkan dengan apa yang terdapat pada buku bacaan
E. METODE PENELITIAN
1. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITAN
Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Sebab data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian.
Menurut Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Dengan upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian, digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Pendekatan dalam Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakkan metode diskriptif.
Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya”.1
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Pertimbangan penulis menggunakan penelitian kualitatif ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Lexy Moleong:
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apa bila berhadapan
dengan kenyataan ganda
2. Metode ini secara tidak langsung hakikat hubungan antara peneliti
dan responden
3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.2
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Whitney dalam Moh. Nazir bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlansung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena3.
2. KEHADIRAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan. sedangkan instrument pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat Bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrument pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.
3. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Universitas Islam Negeri Malang. Jalan Gajayana no. 50, Malang, Jawa Timur
Universitas Islam Negeri Malang adalah satu-satunya perguruan tinggi islam negeri, yang berada di daerah malang, dan merupakan universitas yang menerapkan dua bahasa pada mahasiswanya, yaitu bahasa arab dan bahasa inggris, serta merupakan universitas yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti asrama untuk mahasiswa, baik putra dan putri, serta menerapkan sistem pembelajaran yang mengintegrasikan antara ilmu islam dan konvesional, sehingga mahsiswa menjadi isnsan yang cerdas, profesional, dan mempunyai kedalaman spiritual.
4. SUMBER DATA
1. Data Primer
Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian4. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan5. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi lansung tentang Manajemen Pembelajaran di Universitas Islam Negeri Malang yaitu dengan cara wawancara dengan mahasiswa Fakulatas Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara lansung dengan mahasiswa Fakulatas Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.
5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
1. Observasi Langsung
Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu. Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik tentang bagimana peroses dan kebiasaan membaca pada mahasiawa Fakulatas Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.
Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan, dan sebagainya tentang perilaku kebiasaan membaca pada mahasiswa Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Malang, sewaktu kejadian tersebut berlaku sehingga tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang. Observasi lansung juga dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)6.
Tujuan penulis menggunakan metode ini, untuk memperoleh data secara jelas dan kongkret tentang perilaku kebiasaan membaca pada mahasiswa Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Malang. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadakan wawancara dengan mahasiswa Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Malang
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan, memo, pengumuman, instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan kepada media massa.
Dari uraian di atas maka metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian.
Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang perilaku kebiasaan membaca pada mahasiswa Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.
6. ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.7
Dari rumusan di atas dapatlah kita tanarik garis besar bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki8.
7. PENGECEKAN KEABSAHAN TEMUAN
Menurut Moleong ’’kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu : (1) kepercayaan (kreadibility), (2) keteralihan (tranferability), (3) kebergantungan (dependibility), (4) kepastian (konfermability)9. Dalam penelitian kualitatif ini memakai 3 macam antara lain :
1. Kepercayaan (kreadibility)
Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. ada beberapa teknik untuk mencapai kreadibilitas ialah teknik : teknik triangulasi, sumber, pengecekan anggota, perpanjangan kehadiran peneliti dilapangan, diskusi teman sejawat, dan pengecekan kecakupan refrensi.
2. Kebergantungan (depandibility)
Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kesalahan sering dilakukan oleh manusia itu sendiri terutama peneliti karena keterbatasan pengalaman, waktu, pengetahuan. Cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan melalui audit dipendability oleh ouditor independent oleh dosen pembimbing.
3. Kepastian (konfermability)
Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.
8. TAHAP-TAHAP PENELITIAN
Moleong mengemukakan bahwa ’’Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu : (1)tahap sebelum ke lapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, (3) tahap analisis data, (4) tahap penulisan laporan’’10. Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh sebagai berikut :
a) Tahap sebelum kelapangan, meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian.
b) Tahap pekerjaan lapangan, meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan perilaku kebiasaan membaca pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang. Data tersebut diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan cara melihat gaya membaca, kebiasaan membaca, sering atau tidaknya membaca, yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.
c) Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperolah melaui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam dengan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.
d) Tahap penulisan laporan, meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan pengurusan kelengkapan persyratan untuk ujian skripsi.
9. PUSTAKA
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991
Moh. Nazir. Ph. D, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003
Prof. Dr. S. Nasution, M.A. Metode Research, Bumi Aksara, Jakarta 200
Sumber: http://tizarrahmawan.wordpress.com/2009/12/09/contoh-proposal-penelitian-kualitatif/