Surat At Tiin merupakan surat yang ke-95, terdiri dari 8 ayat. Termasuk golongan surat Makiyah karena diturunkan di Mekah sebelum Nabi hijrah ke Madinah. |
Diturunkan setelah Surat Al Buruuj. Nama At-Tiin diambil dari kata at-tiin (ألتِّين) pada ayat pertama yang berarti buah Tin.
Sebab-sebab turunnya (asbabun Nuzul) surat At-Tiin menurut ibnu Jarir Al Aufi dari Ibnu Abbas, turunnya surat At Tiin berkaitan dengan pertanyaan para sahabat tentang balasan beramal bagi orang yang sudah pikun.
Allah menegaskan dalam surat At Tiin bahwa amal orang yang beriman dan beramal saleh akan senantiasa mengalir pahalanya meskipun orang tersebut mengalami pikun/tua.
Kandungan surat At-Tiin
Ayat 1
Tiin adalan sejenis buah yang terdapat di Timur Tengah. Jika sudah matang warnanya coklat, berserat tinggi, rasanya manis dan berbiji seperi tomat. Manfaat buah Tiin antara lain obat penghancur batu pada sluran kemih, obat sakit pinggang, tekanan darah tinggi, obat batuk dan obat wasir.
Zaitun adalah sejenis tanaman yang banyak tumbuh di sekitar Laut Tengah, pohon dan buahnya berwarna hijau (ada yang hitam pekat), bentuknya seperti buah anggur. Manfaat buah Zaitun sring dimanfaatkan sebagai asinan dan diambil minyaknya. Dalam al Qur’an buah Zaitun di sebut sebagai Syajarah mubaarakah (tumbuhan yang banyak manfaatnya) (QS. An Nuur/34:35)
Ayat 2
Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israel, Arab dan Mesopotamia. Memiliki ketinggian 2.285 meter, di sebut sebagai Jabal Musa (gunung Nabi Musa) karena sebagai tempat diangkatnaya Nabi Musa menjadi Rosul dan menerima wahyu pertama. Pada malam Mi’raj Rosulullah berhenti di sini untuk melakukan solat sebagai penghormatan terhadap kesucian tempat ini.
Ayat 3
Kota yang aman adalah kota Mekah karena siapapun yang memasukinya akan terjaga keamanan dan keselamatannya.
Ayat 4
Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna, tetapi akan turun derajatnya menjadi yang paling hina jika sikap dan perilakunya kelauar dari aturan yang telah ditetapkan Allah.
Ayat 5
Orang –orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan beramal saleh. Orang yang demikian akan selamat dari kehinaan di dunia dan di akherat.
Ayat 6
Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Allah sudah menunjukkan bukti-bukti datangnya hari kiamat. Allah memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya. Allah mengingatkan manusia supaya tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus terhadap dosa dan kehinaan.
Ayat 7
Allah swt. Adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus Pencipta dan Pengatur segala urusan. Tidak ada perbuatan walaupun sekecil atom yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah adalah sebaik-baik pembuat keputusan.
Pengamalan Sikap surat At Tiin
- Bersyukur kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah Allah berikan
- Beriman kepada Allah dan berbuat kebaikan
- Mengimani adanya hari pembalasan
Tajwid dalam Surat At Tiin
- Alif Lam Syamsiyah; yaitu huruf alif lam (ال) jika bertemu huruf-huruf syamsiyah, maka cara membacanya melebur huruf huruf alif lam (ال) ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Huruf syamsiyah ada 14 yaitu: ت ث د ذ ر زس ش ص ض ط ظ ل ن
- Ali Lam Qamariyah; yaitu jika huruf alif lam (ال) bertemu dengan huruf-huruf qamariyah maka huruf alif lam (ال) dibaca jelas. Huru qamariyah ada 14 (selain yang termasuk huruf Syamsiyah)
- Qalqalah yaitu jika ada huruf د ج ب ط ق Yang mati karena tanda baca sukun atau waqaf maka cara membacanya harus memantul.
- Mad Jaiz Munfasil; jika ada bacaan mad yang bertemu dengan hamzah tidak dalam satu kata yang sama maka cara membaca bacan madnya harus panjang lima harakat atau dua setengah alif.
- Ghunah/mendengung; jika ada huruf Mim (م) atau Nun (ن) bertanda baca tasdid/syiddah, maka dibaca berdengung.
Menghafal surat At Tiin
Ada beberapa cara/langkah dalam menghafal al-Qur’an, antara lain:
- Talqin atau Tasmi’; Talqin berarti seorang Ustadz membacakan al-Quran untuk kemudian diikuti oleh para muridnya. Sedangkan tasmi’ berarti seorang murid membaca al-Quran untuk didengarkan oleh ustadz.
- Tikrar; Tikrar berarti mengulang-ulang bacaaan hingga hafal.
- Muraja’ah; yaitu terus mengulangi bacaan yang sudah hafal.
Terimakasih...bermanfa'at pak.
BalasHapus