Asma’ul Husna artinya nama-nama Allah yang baik, indah, agung dan mulia sesuai dengan sifat-sifat-Nya.
"Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Asmaa’ul husna (nama-nama yang baik)” (QS. Thaha: 8).
“Milik Allah-lah nama-nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut” (QS. Al-A’raaf:130)
“Dia telah mengajari Adam seluruh nama” (QS. Al- Baqarah:31)
Bagi seorang muslim salah satu cara mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifa-sifat Allah serta mengenal 99 nama Allah.
CARA MENGENAL NAMA-NAMA ALLAH
Menegenal Allah Melalui Asma’ul Husna
Al-Mumit
Al Mumit menagandung pengertian Yang Maha Mematikan. Allah SWT berfirman” setiap yang bernyawa pasti akan mati”. Kematian bukan untuk ditakuti, kematian tidak dapat dihindari. Yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian nanti, yaitu dengan beramal soleh.
Al Hayyu
Al Hayyu ( Yang Maha Hidup), artinya bahwa Allah SWT hidup kekal selamanya dan Yang Memberi hidup makhluk-Nya. Allah yang menghidupkan dan mematikan seluruh Makhluk.
Al Qayyum
Al Qayyum (Yang Maha berdiri/ Mandiri), artinya Allah SWT itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Allah tidak bergantung kepada siapapun. Allah memberi pengajaran kepada kita supaya hidup tidak sealu bergantung kepada orang lain.
Al Ahad
Al- Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti bahwa Allah itu Esa, tunggal, tidak ada Tuhan selain Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Ikhlas.
Bersikap dan Berperilaku dengan cara mengamalkan Asma’ul Husna
Cara mengamalkan Asma’ul Husna Al-Mumit
Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Manusia, hewan dan tumbuhan serta seluruh alam ini akan mengalami kematian. Kematian bukan akhir dari kehidupan. Kematian adalah pintu menuju kehidupan abadi. Agar kita bahagia pada kehidupan kelak di akherat, maka kita harus membekali diri dengan amal soleh ketika kita berada di dunia.menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Cara mengamalkan Asma’ul Husna Al-Hayyu
Tugas manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Alla SWT. Manuasia juga harus memelihara kehidupan yang telah Allah berikan, yaitu dengan cara memelihara diri, menjaga kesehatan, makan dan minum teratur, memelihara lingkungan sekitar dan tidak melakukan kerusakan di muka bumi.
Cara mengamalkan Asma’ul Husna Al Qayyum
Allah SWT memiliki sifat Al-Qayyum, Yang Maha Berdiri Sendiri, ini memberi pendidikaan kepada manusia agar hidup tidak menggantungkan kepada orang lain. Hidup harus mandiri dalam segala situasi dan kondisi. Lakukan apa yang mampu dilakukan sendiri tanpa harus menyuruh-nyuruh orang lain.
Cara mengamalkan Asma’ul Husna Al-Ahad
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal, tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
MENGENAL KITAB-KITAB ALLAH
Kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi dan Rasul. Percaya kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman. Jiak tidak mempercayai keberadaan kitab-kitab Allah maka termasuk golongan orang yang sesat.
Perintah beriman kepad kitab-kitab Allah SWT
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah danRasul-Nya (Muhammad) dan kepada kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepad Rasul-Nya, serta kita yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nyadan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh”. (QS. An-Nisa/4: 136)
Nama-nama kitab Allah
Allah menurunkan empat kitab suci dan beberapa Suhuf yang diberikan kepad Nabi dan Rosul yang berbeda jaman dan umatnya. Suhuf adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada para Rasul dlam bentuk lembaran-lembaran yang terpisah. Sedangkan kitab adalah wahyu Allah yang disampaikan kepad para Rasul yang berbentuk buku/kitab (lembaran lebih banyak) dan memiliki isi yang lebih lengkap daripada Suhuf.
Keterangan yang menyatakan bahwa Suhuf itu memang benar adanya adalah Firman Allah SWT Sebagi beriktut:
“ Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (yaitu) kitab Ibrahim dan Musa”. (QS. Al-A’la/87:18-19)
Secara rinci nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Alla SWT adalah:
- Nabi Idris as., yang menerima sebanayk 30 Suhuf
- Nabi Syis as., yang menerima sebanyak 50 Suhuf
- Nabi Ibrahim as., yang menerima sebanyak 10 Suhuf
- Nabi Musa as., yanng menerima sebanyak 10 Suhuf
Persamaan antara Kitab dan Suhuf adalah keduanya sama-sam wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul.
Perbedaan Kitab dan Suhuf antara lain:
- Isi kitab lebih lengkap dari pada Suhuf
- Bentuk kitab sudah dibukukan sedangkan Suhuf masih berupa lembaran-lembaran terpusah
- Kitab berlaku lebih lama dibandingkan Suhuf
Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi dan rasul antara lain:
- Kitab Taurat; diturunkan kepada Nabi Musa a.s., sekitar abad 12 SM didaerah Israel dan Mesir. Kitab Taurat menggunakan Bahasa Ibrani. Sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi Nabi Musa a.s. dan bani Israel.
- Kitab Zabur; diturunkan kepad Nabi Dawud a.s., dengan bahasa Qibti di daerah Yerussalem (Israel) pada abad 10 SM ketika menjadi raja Bani Israel di tanah Kanaan. Pokok ajara kitab Zabur adalahkewajiban untuk menyembah Allah SWT dan petunjuk bagi umat Dawud a.s. Nabi Dawud juga diperintahkan untuk meneruskan syari’at Nabi Musa a.s.
- Kitab Injil; diturunkan kepad nabi Isa a.s., pada aad 1 M di Yerussalem. Dalam bahasa Yunani injil berarti kabar selamat, pelajaran yang baru atau kabar gembira..
- Kitab Al-Qur’an; diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW mulai abad 6 Masehi. Pertama kali turun di gua Hira Mekah pada malam 17 ramadan dan sekarang di peringati sebagai malam Nuzulul Qur’an. Turunnya wahyu pertama menandai diangkatnya Muhammad menjadi seorang Rasul (utusan Allah) ketika Beliau berusia 40 tahun.
Al-Qur’an berisi 114 surat yang terbagi dalam 30 juz, jimlah seluruh ayatnya ada 6666 ayat. Al-Qur’an sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnnyadan diturunkan untuk seluruh umat manusia sebagai rahmat seluruh alam (rahmatan lil alalmin).
Nama-nama lain dari al-Qur’an antara lain:
- Al kitab atau Kitabullah
- Al-Furqan artinya Pembeda
- Az-Zikr artinya Peringatan
- Al- Bayyinah artinya bukti yang nyata
- At Tanzil artinya yang diturunkan
- Al Huda artinya petunjuk
- Ar Rahman artinya kasih
- An-Nur artinya cahaya
- Al-Kalam artinya firman Tuhan
- Al mubarak artinya pembawa berkah
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Turunnya Al-Qur’an disesuaikan dengan keadaan atau peristiwa yang terjadi pada waktu itu.
Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur antara lain:
- Agar Nabi Muhamad SAW mengajarkan kepada umatnya
- Lebih berkesan dan mudah masuk kedalam hati
- Mudah diterima dan diamalkan
Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril mempunyai keistimewaan sebagai berikut:
- Kitab suci sebelumnya diturunkan untuk golongan(umat) tertentu sedangkan Al-Qur’an diturunkan untuk seluruh umat umat manusia dan berlaku sepanjang zaman.
- Kitab suci Al Qur’an masih tetap terjaga keasliannya sampai sekarang sejak diturunkan kepada Nabi Muhamad 16 abad yang lalu.
- Al-Qur’an membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.
- Al-Qur’an diturunkan sebagai penyempurna kitab-kitab (ajaran) sebelumnya.
- Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur, ayat demi ayat dan surat demi surat.
KITAB ALLAH SWT MEMBAWA AJARAN TERPUJI
Kitab Allah SWT merupakan petunjuk bagi manusia untuk berperilaku dalam kehidupan, antara lain:
- Berperilaku kepada Allah SWT antara lain; melaukukan ibadah salat, berdoa kepada Allah dan ibadah lainnya.
- Berperilaku kepada manusia, contohnya; hidup rukun, saling membantu, saling memaafkan dan sebagainya.
- Berperilaku kepada hewan, tumbuhan dan alam semesta contohnya; memberi makan hewan, menajaga kelestarian lingkungan, tidak menyikas binatang dan sebgainya.
- Berperilaku kepada diri sendiri, contohnya; menjaga kesehatan, menjaga kebersihan badan, pakaian dan tempat tinggal, bersikap santun dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar